Sabtu, 18 Juni 2011

cinta nya shbt

BERUNTUNGLAH mereka yang mengikuti jejak para sahabat radhiyallahu ‘anhum, betapa mulianya para sahabat dan betapa agungnya kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad saw.

Bahkan ketika wafat, mereka pun selalu ingin dekat dengan Nabi Muhammad saw., bagaikan anak manja yang tak ingin jauh dari ibunya dalam segala keadaan.

Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw. baru saja mendapat hadiah selendang pakaian bagus dari seorang wanita tua, lalu datang seseorang yang segera memintanya selagi pakaian itu dipakai oleh Rasul saw., maka riuhlah para sahabat lainnya menegur si peminta. Sahabat itu berkata, “Aku memintanya untuk kafanku nanti.”



DEMIKIANLAH CINTA para sahabat kepada Sang Nabi saw., sampai kain kafan pun mereka ingin berbekas sentuhan tubuh Nabi Muhammad saw.

Sayyiduna Umar bin Khattab ra berwasiat untuk dimakamkan di sebelah Rasul saw., dan ia berkata, “Tidak ada yang lebih penting bagi diriku selain dimakamkan berdampingan dengan Nabi saw.” (Shahih Bukhari).

Saat Rasulullah saw. wafat,

Sayyiduna Abubakar membuka kain penutup wajah Sang Nabi, lalu memeluknya dengan derai tangis seraya menciumi beliau dan berkata, “Demi ayahku, dan engkau wahai Rasulullah.., Tiada akan Allah jadikan dua kematian atasmu, maka kematian yang telah dituliskan Allah untukmu, kini telah kau lewati.” (Shahih Bukhari).

Adakah kita ingin termuliakan bersama para sahabat dalam mencintai Nabi saw.?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar